Cokelat Bukan Hanya Lezat, Ternyata Bisa Menangkal Kolesterol Jahat dan Meringankan Gejala Alzheimer
Prikasa.com – Cokelat menjadi salah satu makanan yang sangat lezat dan menggoda. Banyak orang di dunia yang menggemari cokelat karena rasa unik, kaya, dan manisnya yang tak tergantikan. Namun, ada pertanyaan yang muncul, seberapa baik atau buruk dampak dari kenikmatan yang tidak wajar ini?
Hal yang perlu diingat tentang konsumsi cokelat adalah bahwa makanan ini telah lama dikaitkan dengan berbagai penyakit, seperti diabetes, jantung koroner, dan hipertensi. Namun, tak perlu merasa bersalah saat menikmati cokelat, karena sebenarnya ada beberapa manfaat kesehatan yang mengejutkan terkait dengan makanan manis ini.
Para peneliti percaya bahwa cokelat memiliki potensi sebagai antioksidan yang dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan. Dalam tinjauannya, yang dikutip oleh Star Insider, NCBI menyebutkan bahwa terdapat senyawa fenolik yang aktif secara biologis dalam kakao.
Berikut adalah beberapa manfaat kesehatan yang dapat didapatkan dari makan cokelat:
1. Sifat anti-penuaan
Hal ini telah mendorong penelitian tentang bagaimana cokelat dapat memengaruhi penuaan dan kondisi lainnya, seperti stres dan tekanan darah.
2. Kandungan kakao
Semakin tinggi kandungan kakao dalam cokelat, semakin besar manfaat kesehatannya. Cokelat hitam memiliki keunggulan dibandingkan dengan cokelat susu, karena mungkin mengandung lebih sedikit lemak dan gula olahan.
3. Cokelat panas dan fungsi kognitif
Cokelat panas membantu melancarkan aliran darah ke otak. Sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh Neurology menunjukkan bahwa minum dua cangkir cokelat panas setiap hari dapat membantu menjaga kesehatan otak dan mengurangi kehilangan memori pada orang tua.
4. Meringankan efek Alzheimer
Lebih jauh lagi, sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh NCBI menunjukkan bahwa ekstrak kakao, yang disebut levado, dapat membantu mengurangi atau mencegah kerusakan pada jalur saraf yang ditemukan pada pasien dengan penyakit Alzheimer.
5. Batas yang sehat
Namun, ada juga peringatan bahwa cokelat tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan. Hasil penelitian yang dipublikasikan oleh Consumer Lab menunjukkan bahwa banyak bubuk kakao mengandung lebih dari 0,3 mikrogram kadmium per gram, yang merupakan jumlah maksimum yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia per sajian. Oleh karena itu, tetaplah mengonsumsi cokelat dengan batas yang sehat untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang optimal.