Bill Clinton Alami Gangguan Ingatan, Menunjukkan Simptom Parkinson
Prikasa.com – JAKARTA – Mantan Presiden Bill Clinton diam-diam menderita penurunan kemampuan fisik akibat penyakit Parkinson , yang digunakan konon semakin memengaruhi kesehatannya. Ini adalah mengindikasikan sesuatu yang mengkhawatirkan lingkungan urusan politik AS. Pasalnya, belum lama ini mantan Presiden Jimmy Carter meninggal dunia.
Dikutip Marca, mantan presiden berusia 78 tahun itu dikabarkan menderita penyakit saraf degeneratif, sesuatu yang dimaksud terlihat di penampilan masyarakat terbarunya, di tempat mana beliau terlihat dengan gejala khas Parkinson , seperti tremor tangan, aksi rahang yang mana bukan terkendali, kemudian ketidakstabilan pada waktu berdiri, dan juga beberapa gangguan ingatan yang dimaksud disaksikan oleh anggota lingkaran dekatnya, seperti istrinya, Hillary.
Seorang informan, yang mana dekat dengan keluarga Clinton yang tersebut tiada disebutkan namanya, mengungkapkan bahwa mantan presiden yang dimaksud mengalami penurunan berat badan yang dimaksud mengkhawatirkan lalu menyatakan sesuatu yang tiada menjadi pertanda baik.
“Terkadang tragis melihatnya. Ia adalah pria yang digunakan besar dan juga penuh semangat seperti siapa pun yang digunakan pernah saya lihat. Sekarang, ia tampak seperti orang yang digunakan kurus kering lalu hampir tidaklah dapat berkata-kata di dalam hari yang mana buruk,” kata sumber terdekat.
Sumber yang disebutkan juga menyatakan untuk media bahwa, baik mantan POTUS maupun istrinya, Hillary tiada ingin kondisi kesehatannya yang dimaksud memburuk atau diagnosis Parkinson-nya. Alasannya, merek yakin hal ini akan menyebabkan “rasa kasihan pada orang-orang” serta memengaruhi “pengaruh politik” mereka.
Saksi mata yang mengamati kondisi mantan presiden itu mengungkapkan terhadap situs yang dimaksud bahwa kondisinya sangat memburuk sehingga ada kalanya beliau berbicara dan juga cadel, dan juga rutin kali bingung lalu tak tahu pada mana ia berada, tetapi setiap pada waktu anggota Secret Service yang dimaksud ditugaskan untuk melindunginya tiada meninggalkannya, sebab menurut para ahli medis kondisi ini menyebabkan demensia pada 80 persen kasus.
Penyakit Parkinson adalah gangguan sistem saraf yang tersebut menyebabkan penurunan fungsi otak pada mengontrol gerakan. Penyakit ini bersifat progresif serta menahun.
Gejala Parkinson, seperti tremor, kekakuan otot, gangguan koordinasi tubuh, kesulitan mempertahankan kedudukan tubuh, kesulitan menghentikan pergerakan tertentu, perlambatan gerakan, wajah penderita tiada menunjukkan ekspresi, tangan penderita tiada berayun pada waktu berjalan, juga kemampuan berbicara berkurang atau terganggu.