Diancam Dibunuh Wapresnya, Presiden Marcos Jr: Saya Bersumpah Akan Melawan

Prikasa.com – MANILA – Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. menggambarkan ancaman umum oleh delegasi presiden untuk membunuhnya oleh seseorang pembunuh sebagai rencana kriminal.

Dia pun bersumpah untuk melawan ancaman pembunuhan itu. Respons yang disebutkan makin memanaskan di pertikaian yang tersebut akan datang antara dua pemimpin tertinggi negara itu.

Wakil Presiden Sara Duterte mengungkapkan pada sebuah konferensi pers daring bahwa beliau telah dilakukan menyewa orang pembunuh bayaran untuk membunuh presiden, istrinya, dan juga juru bicara DPR apabila beliau sendiri terbunuh, pada ancaman yang mana beliau peringatkan tidak lelucon.

Polisi juga militer nasional segera meningkatkan keamanan presiden, juga departemen kehakiman mengungkapkan akan memanggil delegasi presiden untuk penyelidikan. Dewan Ketenteraman Nasional mengungkapkan dia menganggap ancaman itu sebagai kesulitan keamanan nasional.

Wakil presiden, manusia pengacara, kemudian mencoba menarik kembali pernyataannya dengan mengungkapkan itu tidak ancaman yang sebenarnya tetapi ekspresi perasaan khawatir tentang keselamatannya sendiri menghadapi ancaman yang mana tidak ada disebutkan.

“Mengapa saya harus membunuhnya apabila tidak untuk membalas dendam dari kubur? Tidak ada alasan bagi saya untuk membunuhnya. Apa manfaatnya bagi saya?” kata Sara Duterte untuk wartawan.

Namun, Marcos Jr memilih melawannya. “Rencana kriminal itu tidak ada boleh dibiarkan begitu saja,” kata Marcos di sebuah pernyataan yang disiarkan televisi, tanpa menyampaikan nama Sara Duterte, dilansir ABC News. “Saya akan melawannya.”

“Sebagai negara demokrasi, kita perlu menegakkan supremasi hukum,” kata Marcos.

Marcos mencalonkan diri sama-sama Sara Duterte sebagai calon delegasi presidennya pada pemilihan umum Mei 2022 lalu keduanya menang telak di kampanye yang dimaksud menyerukan persatuan nasional. Di Filipina, kedua kedudukan yang disebutkan dipilih secara terpisah.