Islamabad Kini Dapat Julukan Baru Yakni Tanah Kontainer, Apa Pemicunya?

Prikasa.com – ISLAMABAD – Islamabad, ibu kota Pakistan , mendapat julukan baru dari penduduk setempat – “Containeristan” atau “tanah kontainer.” Julukan ini cocok untuk kota yang digunakan pada masa kini terbiasa dengan kontainer pengiriman yang digunakan menghalangi jalan serta jalan-jalannya ketika negara itu bergulat dengan kerusuhan politik.

Islamabad Kini Dapat Julukan Baru Yakni Tanah Kontainer, Apa Pemicunya?

1. Kontainer Dijadikan Benteng

Kota ini menyerupai benteng pada waktu ini, dengan berbagai polisi serta paramiliter yang dimaksud dikerahkan dan juga deretan kontainer yang dimaksud menghalangi jalan. Hal ini dimaksudkan untuk menghentikan pendukung Imran Khan, yang digunakan bertekad untuk berbaris menuju ibu kota.

Islamabad pada masa kini terasa seperti benteng yang tertutup di tempat semua sisi. Ada sejumlah pasukan keamanan, kemudian jalan-jalan diblokir dengan kontainer.

BBC melaporkan sejumlah polisi wanita berpakaian sipil. Salah satu dari merek berdiri dengan anaknya yang mana berusia dua tahun pada satu bahu lalu pakaian juga tasnya di area bahu lainnya.

Ketika ditanya mengapa ia menyebabkan dan juga anaknya, beliau berkata tidaklah ada yang mana bisa jadi menjaga anak itu. Dia telah terjadi diberi tahu bahwa tugasnya di dalam di sini akan berlangsung selama empat hari.

“Jika ada penembakan gas air mata, saya akan mengakibatkan anak saya lalu melarikan diri,” katanya, dilansir BBC.

2. Polisi Siap Hadapi Demonstran

Di tempat lain, orang pejabat polisi yang mana bertugas mengungkapkan bahwa ia telah dilakukan menghasilkan pengaturan khusus untuk menghindari penembakan: beliau menghadirkan garam, semprotan mata, air mawar, handuk, sapu tangan, lalu sebotol besar air – semuanya untuk melindungi dirinya dari penembakan gas air mata.

Selain pintu masuk kemudian pergi dari kota, jalan-jalan telah dilakukan diblokir di tempat berbagai tempat. Ketidakpastian kali ini belum pernah terjadi sebelumnya.

3. Rangkaian Industri Media Sosial Diblokir

Platform media sosial seperti WhatsApp serta Instagram sebagian ditangguhkan di area Islamabad, dengan pihak berwenang mengingatkan bahwa layanan seluler juga dapat diputus jikalau menentang semakin meningkat.

Bagi penduduk Islamabad, hidup sehari-hari kacau balau. Sekolah ditutup, dan juga para pekerja menghadapi perjuangan berat untuk mencapai kantor mereka. Bisnis yang digunakan bergantung pada internet, khususnya layanan pemesanan tumpangan serta pengiriman makanan, mengalami kebuntuan.

“Sangat melelahkan,” kata seseorang warga, dilansir BBC. “Setiap hari ada sekadar yang tersebut baru, tetapi kontainernya selalu ada.”

4. Menuntut Pembebasan Imran Khan

Khan telah dilakukan mengumumkan berunjuk rasa hari ini sebagai “panggilan terakhir” untuk memenuhi tiga tuntutan, termasuk pembebasannya dari penjara, dengan dengan beratus-ratus pekerja partai yang ditahan selama dua tahun terakhir.

Bagi Khan, istrinya Bushra Bibi, serta PTI, ini adalah momen “berani atau mati”. Untuk pertama kalinya, Bushra Bibi mengatur berunjuk rasa sendiri, yang digunakan bertujuan untuk menyuntikkan energi baru ke pada aksi yang tersebut oleh banyak orang dianggap lelah sebab demonstrasi harian.

Bentrokan telah lama meletus di dalam pinggiran kota, dengan rekaman yang dimaksud memperlihatkan pendukung PTI membakar kendaraan polisi juga melemparkan batu. Partai yang dimaksud mengklaim bahwa banyak anggotanya sudah pernah ditangkap pada tindakan keras di dalam seluruh negeri.

Saat kota itu menahan napas, jelas bahwa kebuntuan ini masih jarak jauh dari selesai—dan jalan-jalan di tempat Islamabad masih tertutup rapat seperti kebuntuan kebijakan pemerintah yang mana mencengkeram negara tersebut.

Islamabad Kini Dapat Julukan Baru Yakni Tanah Kontainer, Apa Pemicunya?