Kanker Prostat: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan
Kanker prostat hanya dapat dialami oleh para kaum pria, saat sel kanker menyerang bagian kelenjar sistem reproduksi yang bernama prostat. Kelenjar prostat ini terdapat di bawah kantung kemih.
Kanker prostat merupakan jenis kanker yang paling umum diderita pria di Amerika Serikat, setelah kanker kulit. Sekitar 209.292 pria didiagnosis mengidap kanker ini per tahunnya, dan 27.970 di antaranya meninggal dunia di AS.
Menurut data dari American Cancer Society, satu dari tujuh pria terdiagnosis kanker prostat selama masa hidupnya. Penderitanya lebih banyak pria usia lanjut, 60% kasusnya menyerang pria di atas 65 tahun. Berikut penjelasan gejala, penyebab, dan pengobatan kanker tersebut.
Gejala Kanker Prostat
Pada saat-saat awal seseorang terkena kanker prostat, nyaris tidak ada gejala-gejala yang membuat curiga. Kebanyakan pria penderita baru menyadari setelah beberapa kali melakukan tes darah.
Namun, jika Anda mengalami hal-hal berikut, ada baiknya segera memeriksakan diri karena berkemungkinan terjangkit kanker prostat :
- Lebih sering buang air kecil
- Sering terbangun di malam hari untuk buang air kecil
- Merasa kesulitan untuk mengeluarkan air seni
- Buang air kecil sulit dituntaskan dan tersendat
- Terdapat darah dalam air seni
- Terasa nyeri saat buang air kecil atau ejakulasi
Jika kanker prostat sudah mencapai stadium lebih tinggi, gejala-gejala di bawah ini juga sering dijumpai pada penderitanya :
- Nyeri pada tulang, terutama di tulang belakang, tulang panggul, dan rusuk
- Terasa nyeri pada bagian paha
- Bagian kaki melemah (jika sel kanker menyebar ke tulang belakang dan menekan saraf tulang belakang)
7 Penyebab Kanker Prostat
Tidak ada penyebab pasti mengapa seseorang terjangkit kanker prostat. Beberapa kemungkinan yang sudah diteliti mencakup usia, ras, gaya hidup, dan genetik.
1. Usia Lanjut
Salah satu penyebab utama kanker prostat adalah usia yang sudah lanjut. Semakin tua usia seorang pria, semakin besar kemugkinannya terkena kanker prostat. Jika Anda sudah berusia lebih dari 50 tahun, waspadalah dan lakukan pemeriksaan secara rutin.
2. Genetik
Statistik menunjukkan genetik dapat menjadi penyebab seseorang menderita kanker prostat. Seorang pria yang mempunyai ayah atau saudara laki-laki yang menderita kanker prostat sangat berisiko juga menderita penyakit ini di masa depan.
Beberapa penelitian yang dipublikasikan pada British Journal of Cancer menunjukkan bahwa kesalahan genetik berupa BRCA1 dan BRCA2 menyebabkan seseorang berisiko 2 kali lebih tingi terkena kanker prostat.
Kanker prostat juga banyak ditemui pada ras Afrika berkulit hitam dibandingkan dengan yang berkulit putih. Kanker ini juga tidak terlalu banyak menyerang pria Asia, namun tidak menutup kemungkinan jika gaya hidup tidak sehat.
3. Gaya Hidup
Gaya hidup berupa pilihan asupan makanan juga dapat menjadi penyebab kanker prostat. Sebuah studi menunjukkan bahwa kekurangan vitamin D dapat memicu munculnya sel kanker pada prostat. Hal ini dikarenakan vitamin D memiliki peran penting yang menghambat perkembangan sek-sel kanker.
Vitamin D juga mengatur pertumbuhan sel dan ‘komunikasi’ antar sel. Komponen aktif vitamin D bernama calcitriol dapat mengurangi kecepatan pertumbuhan sel kanker serta pertumbuhan jaringan kanker.
Dengan gaya hidup yang sehat seperti banyak memakan buah, olahraga secara teratur, melakukan yoga, dan lainnya dapat mengubah perilaku gen sehingga menonaktifkan promotor tumor yang menyebabkan kanker prostat.
4. Obesitas
Obesitas merupakan sebuah keadaan berat badan berlebih. Untuk mengukur apakah Anda mengalami obesitas, anda bisa mengukur dengan standar Body Mass Index (BMI). Jika BMI Anda melebihi 30, artinya Anda sudah mengalami obesitas dan perlu berhati-hati.
5. Hormon
Kadar hormon dalam tubuh juga dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker prostat. Salah satu hormon tersebut adalah IGF-1 (Insulin like growth factor).
Hormon IGF-1 secara alami diproduksi tubuh untuk mengatur pertumbuhan sel. Beberapa penelitian membuktikan bahwa orang yang memiliki kadar hormon IGF-1 lebih tinggi menyebabkan tingginya pula risiko terkena penyakit kanker prostat, tanpa gejala di awal terjangkit.
6. Vasektomi
Vasektomi merupakan sebuah cara keluarga berencana dengan mensterilkan pria. Seseorang yang pernah mengalami vasektomi memiliki risiko terkena penyakit kanker prostat sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak mengalaminya.
7. Cadmium
Cadmium merupakan senyawa logam yang banyak terdapat dalam rokok dan makanan termasuk sayuran, daging, dan ikan. Akumulasi senyawa cadmium di dalam tubuh juga diduga menjadi salah satu penyebab kanker prostat.
Pengobatan
Penanganan terhadap kanker prostat secara umum dibagi menjadi 2 bagian, yaitu pada stadium rendah dan stadium tinggi.
Jika sel kanker belum menyebar secara luas, penanganan berikut dapat dilakukan:
- Masa tunggu waspada. Tidak dilakukan penanganan apapun, namun kadar PSA (prostate-specific antigen) dalam tubuh terus dimonitor
- Prostatektomi radikal. Prostat diangkat dari tubuh dengan cara operasi.
- Brakiterapi. Proses implantasi biji radioaktif ke dalam kelenjar prostat.
- Radioterapi konformal. Sinar radioaktif dibentuk sedekian rupa sehingga meminimalkan jaringan yang sehat terkena ekspos radiasi, dan hanya bagian yang terdapat sel kanker saja yang terkena radiasi untuk dinonaktifkan.
- Radioterapi intensity modulated. Sinar radioaktif dengan berbagai intensitas digunakan.
Penanganan sangat tergantung dari kondisi tiap pasien. Tiap penanganan memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing yang terlebih dahulu perlu didiskusikan dengan dokter.
Sementara itu, untuk penangan pasien yang sudah mengidap stadium lebih tinggi, diperlukan gabungan penanganan dengan radioterapi dan terapi hormon.
Dapat pula dilakukan injeksi radioaktid untuk membuat harapan hidup lebih lama bagi penderita kanker prostat.
Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam New England Journal of Medicine, injeksi radioaktif berupa radium-233 yang diarahkan langsung menuju tumor dapat meminimalkan dampaknya terhadap jaringan sehat. Radium, seperti halnya kalsium dapat terserap oleh tulang.
Jika tidak dilakukan penanganan secara tanggap, beberapa komplikasi dapat terjadi, berikut merupakan beberapa diantaranya :
- Metastasis. Kejadian sel kanker yang menyebar ke bagian tubuh lain melalui aliran darah atau sistem limfa. Dapat menyerang organ-organ penting serta tulang. Jika kanker menyebar ke ureter (saluran air seni dari ginjal ke kantung kemih), maka akan menyebabkan komplikasi pada ginjal.
- Disfungsi Ereksi. Proses pengobatan dapat menyebabkan disfungsi ereksi, yaitu ketidakmampuan pria untuk mendapatkan ereksi.
- Faktor Metabolik. Risiko seseorang meninggal karena kanker prostat lebih tinggi jika ia juga mempunyai tekanan darah tinggi, kadar gula tinggi, serta obesitas.
Itulah berbagai gejala-gejala yang timbul saat seorang pria terkena kanker prostat, penyebab-penyebab yang dapat memicunya, serta cara pengobatan yang dapat meringankan efek penyakit ini.
Untuk menghindarinya, selalu jaga pola hidup sehat dengan memilih makanan rendah lemak, tingkatkan konsumsi serat sehari-hari dengan buah dan sayur, dan tidak malas untuk berolahraga serta menjauhkan diri dari rokok, alkohol, serta gaya hidup tak sehat lainnya.
Kesehatan mahal harganya, jika tak ingin membayar dengan uang, bayarlah dengan memaksa diri dengan gaya hidup sehat.