9 Manfaat Temulawak untuk Kesehatan
Temulawak (Curcuma zanthorrhiza) merupakan kelompok tumbuhan temu-temuan yang sangat populer untuk menyehatkan tubuh. Di Indonesia sendiri, sebutan temulawak digunakan dalam bahasa Jawa, sementara dalam bahasa Sunda disebut dengan koneng gede. Ada pula yang menyebutnya sebagai temu labak di daerah Madura.
Tumbuhan temulawak termasuk tumbuhan yang tidak terlalu tinggi, paling tinggi hanya mencapai 2 meter. Memiliki rimpang yang cabangnya kuat, besar, bercabang, serta warnanya antara cokelat kemerahan.
Bagian rimpang inilah yang biasanya banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku obat-obatan serta berbagai macam produk kesehatan lainnya.
Terdapat berbagai manfaat temulawak untuk kesehatan, berikut 9 di antaranya.
1. Mengobati Penyakit Liver
Temulawak memiliki berbagai kandungan zat aktif yang dapat mengobati penyakit liver seperti hepatitis B dan C, diantaranya adalah kurkumin dan desmetoksikurkumin. Kurkumin merupakan senyawa polifenol yang membuat warna kuning pada kunyit dan terdapat pula dalam jumlah signifikan pada temulawak.
Dalam beberapa penelitian, senyawa kurkumin mampu mendetoksifikasi racun sehingga megoptimalkan fungsi liver sebagai penyaring racun dalam tubuh. Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam NCBI, hepatitis C yang disebabkan oleh virus juga dapat disembuhkan dengan dibantu oleh senyawa kurkumin.
Kurkumin yang dikombinasikan dengan senyawa IFNalpha dapat menghalangi replikasi dari virus hepatitis C. Hasil penelitian yang cukup baik menunjukkan bahwa kurkumin, yang terdapat dalam temulawak, dapat menjadi obat tradisional untuk penyakit hepatitis C.
Begitu pula dengan demetoksi kurkumin yang merupakan turunan dari senyawa kurkumin. Sebuah penelitian lain, menyebutkan bahwa demetoksi kurkumin bahkan lebih potensial untuk mengobati hepatitis C.
Temulawak juga memiliki kandungan katagoga yang dapat meningkatkan produksi emped liver serta mengosongkan kantung empedu, sehingga dapat menjaga kesehatan liver agar dapat berfungsi dengan baik.
2. Sebagai Anti Peradangan Sendi
Manfaat temulawak lainnya adalah mengurangi radang sendi dengan cara mencegah pembentukan sitokin, yaitu zat kimia yang dapat menyebabkan peradangan. Sitokin diproduksi dalam sistem imun yang dapat menyebabkan peradangan sendi atau artritis.
Temulawak memiliki zat aktif bernama gingerol, seperti halnya jahe, yang bekerja mirip dengan ibuprofen yang menekan peradangan.
Dalam sebuah studi yang dilakukan di Johns Hopkins University untuk menguji khasiat temulawak sebagai zat anti radang sendi, sebagian partisipan yang memiliki keluhan radang sendi selama satu setengah bulan diminumkan temulawak, dan sebagian lainnya diberikan ibuprofen.
Hasilnya, ternyata ekstrak temulawak sama baiknya dengan ibuprofen dalam mengurangi sakit akibat radang sendi, bahkan lebih baik karena temulawak tidak menyebabkan efek samping yang mengganggu.
3. Melancarkan Sistem Pencernaan
Temulawak sangat mirip dengan kunyit yang mengandung kurkumin. Oleh karena itu, temulawak dapat membantu peningkatan produksi empedu pada kantung empedu, sehingga melancarkan sistem pencernaan. Temulawak juga dapat digunakan untuk mengatasi perut kembung karena terlalu banyak gas.
Baca juga: 10 Makanan Berserat Tinggi untuk Menyehatkan Pencernaan Anda.
4. Obat Anti Jerawat
Temulawak ternyata bermanfaat juga sebagai bahan anti jerawat. Dengan sifat astringennya, jerawat dapat mengurangi sekresi sel sebasea pada muara folikel rambut dalam pori-pori kulit.
Temulawak juga memiliki daya antiseptik ringan yang dapat membuat kulit bebas dari bakteri patogen dan jerawat berangsur- angsur dapat mengecil, mengering, dan akhirnya sembuh. Zat yang berfungsi sebagai anti mikroba pada temulawak adalah zat turmeron.
Baca juga: 7 Penyebab Jerawat di Pipi.
5. Penambah Nafsu Makan
Temulawak mengandung zat kurkumin yang dapat pula berfungsi sebagai penambah nafsu makan dan penghilang gangguan sistem pencernaan.
Jika Anda mempunyai anak yang sulit makan, temulawak dapat membantu nafsu makannya dikarenakan temulawak memiliki kandungan minyak atsiri.
Minyak atsiri pada temulawak memiliki efek karminativum yang menjadikannya ampuh sebagai obat alami tradisional untuk penambah nafsu makan.
Sebuah penelitian dari Universitas Padjajaran membuktikan bahwa minyak atsiri pada temulawak memiliki khasiat sebagai colagoga, yaitu zat yang mampu merangsang keluarnya cairan empedu yang berfungsi menambah nafsu makan.
Untuk hal ini, temulawak dapat diolah dengan memotong-motong kecil dua ruas jari rimpang temulawak beserta lengkuas dan tiga helai daun meniran. Air rebusan sebanyak 3 gelas dibiarkan hingga berkurang menjadi 1 gelas saja, yang kemudian diminum sebanyak dua kali dalam satu hari.
6. Memperbanyak Air Susu Ibu (ASI)
Temulawak dapat diolah sedemikian rupa sehingga dapat memperbanyak produksi ASI bagi ibu yang sedang menyusui. Hal ini lebih dikarenakan kandungan minyak atsiri pada temulawak yang mampu merangsang produksi ASI.
Ada berbagai macam cara untuk mengolah temulawak untuk memperbanyak ASI. Salah satunya Anda dapat mencoba dengan membuat bubur temulawak. Bubur temulawak banyak dikonsumsii oleh ibu yang baru melahirkan dan ASI-nya tidak mencukupi.
Caranya, cuci rimpang temulawak sebanyak 7-10 ruas jari dan parut hingga halus. Campurkan dengan tepung sagu secukupnya dan tuang air panas hingga menjadi bubur. Jika dapat menambah selera, Anda sangat boleh menambahkan madu atau gula merah.
7. Mengatasi Nyeri Sendi
Temulawak diteliti mengandung kurkumin dan minyak atsiri yang dapat membantu mengatasi nyeri sendi. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh pakar temulawak dari Universitas Gajah Mada, Prof. Nyoman Kertia, MD, PhD.
Dalam penelitian tersebut, terbukti bahawa kandungan 15 mg kurkumin dan 100 mg minyak atsiri jauh lebih aman sebagai obat nyeri sendi yang alami. Kedua zat tersebut mampu memperbaiki peradangan, yang menjadi penyebab terjadinya nyeri sendi.
Pakar temulawak tersebut juga memberikan saran pengolahan temulawak jika ingin mendapatkan lebih banyak kurkuminnya, yaitu tidak dipanaskan melebihi 50oC. Untuk jangka panjang temulawak dapat diekstrak kemudian dijadikan tepung sehingga kurkumin di dalamnya lebih tahan lama.
8. Menurunkan Kadar Kolesterol
Manfaat temulawak lainnya adalah dapat menurunkan kadar kolesterol, dengan kandungan kurkumin di dalamnya. Temulawak berkhasiat sebagai bahan yang dapat menurunkan kadar kolesterol ‘jahat’ LDL, sekaligus menjadi hepaprotector (pelindung hati).
Untuk mendapatkan manfaat ini, ada sebuah trik khusus untuk mengolah temulawak, yaitu dengan membuka penutup panci saat merebusnya.
Pada temulawak terdapat kandungan kurkumin dan minyak atsiri. Kurkumin dapat membantu menurunkan kadar kolesterol, namun minyak atsiri dapat menambah nafsu makan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
Minyak atsiri dapat menguap jika dipanaskan. Sehingga jika panci untuk merebus temulawak ditutup, minyak atsiri tetap berada di dalam air rebusan. Sementara kolesterol menurun, nafsu makan juga ikut bertambah sehingga menjadikan penurunan kolesterol yang tidak begitu efektif.
Baca juga: 10 Makanan Penurun Kolesterol.
9. Menghambat Infeksi Gigi dan Penyakit Kulit
Minyak atsiri pada temulawak mengandung molekul xanthorrhizol yang merupakan zat anti bakteri. Xanthorrhizol dapat menghambat proses infeksi gigi dan penyakit kulir secara efisien.
Kandungan zat ini banyak dimanfaatkan sebagai bahan pembentuk pasta gigi, sabun, pembersih mulut, permen karet, dan juga kosmetik.
Itulah 9 manfaat temulawak sebagai obat-obatan tradisional yang alami, aman untuk tubuh, serta lebih ekonomis didapatkan. Cara pengolahannya yang juga tidak sulit menambah daya tarik temulawak untuk berbagai manfaat kesehatan.