Penyakit Diabetes Melitus: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan
Penyakit diabetes melitus atau lebih dikenal dengan penyakit kencing manis merupakan penyakit yang sebabkan tingginya kadar gula (glukosa) dalam tubuh. Tingginya kadar gula ini akibat kegagalan hormon insulin untuk mengubah gula menjadi energi.
Penyakit kencing manis merupakan penyakit yang perlu cepat disadari gejala-gejalanya untuk kemudian secara tanggap dilakukan pengobatan. Penyebabnya pun perlu diketahui agar kita senantiasa terhindar dari penyakit ini.
Berikut ulasan mengenai gejala, penyebab, dan pengobatan dari penyakit diabetes.
A. Gejala Penyakit Diabetes
Beberapa gejala yang dapat dialami oleh penderita diabetes antara lain kehilangan penglihatan jernih, sering merasa kesemutan, nafsu makan tinggi , sering buang air kecil, dan penglihatan terasa buram.
Berikut penjelasan gejala-gejala tersebut.
1. Kehilangan Penglihatan Jernih
Gejala utama penderita diabetes ialah kehilangan penglihatan yang jernih, sehingga mata melihat dunia lebih buram dibandingkan seharusnya.
Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan orang berpenyakit diabetes mengalami hal ini. Pertama, kadar gula yang sangat tinggi menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah kecil pada retina mata.
Retina merupakan bagian yang peka akan cahaya dan mengonversi bayangan dan memprosesnya menuju otak. Sehingga dengan terganggunya aliran darah pada retina, dapat menyebabkan penglihatan yang memburam.
Kedua, dapat terjadi pula diabetic macular edema (DME), yaitu menumpuknya cairan edema dalam area retina yang dinamakan makula. Makula berfungsi untuk mendapatkan penglihatan yang tajam, seperti untuk membaca dan mengenali wajah. Sekitar 50% penderita diabetes yang mengalami kerusakan retina juga mengalami DME.
2. Sering Merasa Kesemutan
Gejala lainnya yang dapat dialami oleh penderita penyakit diabetes ialah kesemutan, atau dalam bahasa kedokteran disebut dengan parestesia.
Kesemutan merupakan sebuah sensasi mati rasa sementara pada bagian tertentu, seperti telapak tangan atau telapak kaki, yang biasanya cukup mengganggu dan menghambat aktivitas.
Seseorang dengan kadar gula yang sangat tinggi di dalam tubuhnya akan terganggu saraf-sarafnya dikarenakan gula yang mengalir dalam aliran darah.
Biasanya gula akan sedikit demi sedikit mengganggu pembuluh yang kecil terlebih dahulu, sehingga rasa kesemutan hanya terjadi di bagian salah satu jari. Namun, lama-kelamaan dapat semakin parah dengan periode waktu yang makin lama.
3. Sering Buang Air Kecil
Dengan tingginya kadar gula dalam tubuh, ginjal bereaksi dengan cara mencoba menguranginya dengan menyerap gula dari dalam darah dan memrosesnya menjadi urin. Sehingga produksi urin pun meningkat dan penderita diabetes lebih sering buang air kecil.
Penderita diabetes tidak jarang terbangun di malam hari untuk buang air kecil berkali-kali. Jika Anda merasa terus-menerus buang air kecil, ada baiknya untuk memeriksakan kadar gula.
4. Gejala-gejala Lainnya
Gejala-gejala lainnya yang mungkin menimpa Anda yang mulai terkena diabetes antara lain nafsu makan yang meningkat, sering merasa haus dan nafsu makan meningkat, dan sulit sembuh jika ada bagian tubuh yang terluka.
B. Penyebab Diabetes
Penyebab utama diabetes ialah tingginya kadar glukosa dalam darah, atau disebut juga dengan hiperglikemia.
Penyakit diabetes termasuk dalam kelainan metabolisme, yaitu kelainan tubuh dalam mencerna makanan menjadi energi.
Karbohidrat dari makanan dipecah dalam tubuh menjadi gula yang larut dalam darah. Dengan bantuan hormon insulin, jaringan-jaringan pada tubuh menyerap gula pada darah dan menggunakannya sebagai sumber energi.
Diabetes terjadi saat tubuh tidak dapar memproduksi insulin yang cukup atau tidak dapat menggunakan insulin secara efektif. Untuk diabetes tipe 2, yang terjadi adalah resistansi (penolakan) tubuh terhadap insulin.
Diabetes tipe 2 terjadi saat otot-otot, lemak, dan sel-sel liver tidak dapat menggunakan insulin secara efektif, yang kemudian menyebabkan pankreas (penghasil insulin) merasa kelelahan karena terus menerus memproduksi insulin namun tidak pernah cukup karena kadar gula tetap tinggi.
Saat hal ini terjadi, pankreas terganggu kerjanya dan tidak lagi memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan. Hal inilah yang menyebabkan berkurangnya konversi gula darah menjadi energi, sehingga kadar gula dalam darah terus tinggi.
Beberapa hal yang dapat memicu diabetes antara lain karena faktor keturunan (genetik), obesitas (kelebihan berat badan), perut buncit, dan banyak mengonsumsi makanan dengan kadar gula tinggi.
C. Pengobatan Diabetes
Beberapa alternatif pengobatan diabetes kami sajikan di bawah ini, seperti memberi suntikan insulin, dengan obat-obatan, dan menjaga pola hidup sehat.
1. Suntikan Insulin Tambahan
Saat ini teknik pengobatan utama bagi para penderita penyakit diabetes adalah dengan memberi suntikan insulin. Insulin biasanya disuntikkan melalui lengan, sehingga langsung menyebar dalam aliran darah.
Seorang penderita diabetes dapat membutuhkan sekitar 2-4 kali suntikan dalam satu hari, dengan jarum suntik biasa atau yang berupa pena.
Jenis-jenis insulin suntikan ini pun bermacam-macam, ada yang bereaksi cepat namun tidak bertahan lama, ada yang bertaham hingga 8 jam, ada pula yang bertahan seharian.
Pada awalnya, Anda memerlukan bantuan dokter atau perawat untuk mengetahui cara suntik yang benar, namun seiring berjalannya waktu, Anda dapat menyuntik insulin sendiri dimanapun sedang berada.
Disuntikannya insulin tambahan terkadang dapat menyebabkan gula diubah secara cepat menjadi energi, sehingga terkadang kadar gula turun menjadi sangat rendah beberapa saat setelah penyuntikan.
Untuk menangani hal ini, penderita dapat mengonsumsi makanan seperti wafer atau buah-buahan jika mulai merasa badan lemas dan bergemetar.
2. Mengonsumsi Obat-Obatan Khusus Penderita Diabetes
Jika Anda termasuk orang yang mementingkan konsumsi obat-obatan, terdapat beberapa jenis obat yang dapat membantu pengurangan kadar gula dalam darah, seperti metformin dan sulfonilurea.
Gula disalurkan menuju darah melalui organ hati. Untuk mengurangi gula yang disalurkan menuju aliran darah, Anda dapat mengonsumsi metformin. Selain itu metformin juga membuat jaringan-jaringan pada tubuh lebih merespon hormon insulin, sehingga konversi gula menjadi energi diharapkan meningkat.
Kelebihan lain metformin ialah tidak menambah nafsu makan sehingga kenaikan berat badan dapat dihindari. Namin sayangnya terkadang metformin meyebabkan efek samping berupa mual-mual dan diare, serta kurang begitu dianjurkan untuk para penderita penyakit ginjal.
Terdapat pula obat lain seperti sulfonilurea yang berfungsi meningkatkan pembuatan hormon insulin oleh pankreas. Contoh sulfonilurea antara lain glimepiride, glipizide, glibenclamide, gliclazide, dan gliquidone. Namun seperti metformin, obat ini juga mempunyai efek samping mual-mual, diare, dan juga naiknya berat badan.
3. Rajin Memantau Kadar Gula Darah
Setiap 6 bulan sekali, ada baiknya untuk para penderita diabetes memantau kadar gula darah di laboratorium. Hal ini dilakukan demi memastikan apakah obat yang Anda konsumsi sudah cukup bekerja atau malah kadar gula tidak berkurang dibandingkan sebelumnya.
Saat ini Anda juga dapat membeli sendiri alat cek kadar gula darah dan melakukan pengecekan kapanpun Anda inginkan. Kadar gula normal manusia adalah sekitar 72-108 mg/dL saat dicek sebelum makan dan meningkat menjadi 180 mg/dL setelah selesai makan.
4. Pola Makan dan Olahraga Teratur
Selain mengonsumsi obat-obatan, tentu harus diiringi pula dengan pola hidup yang sehat, seperti dengan lebih memerhatikan jenis-jenis makanan yang masuk ke dalam tubuh.
Usahakan untuk tidak mengonsumsi makanan yang mengandung gula berlebih, serta perhatikan makanan apa saja yang biasanya cepat menaikkan kadar gula darah.
Selain itu tentu perlu untuk berolahraga secara teratur, untuk menjaga agar tubuh lebih bugar dan tidak memicu penyakit-penyakit lainnya tumbuh.
Itulah tadi macam-macam gejala, penyebab, dan jenis-jenis pengobatan penyakit diabetes. Tentu saja lebih baik mencegah daripada mengobati, sehingga mulailah mewaspadai diri Anda sendiri jika gejala-gejala mulai timbul karena kemungkinan-kemungkinan penyebab diabetes. Dengan demikian, Anda dapat melakukan pengobatan secara tepat sebelum penyakit menyebar semakin parah.